Loading
ATAS KUNJUNGANNYA SAYA UCAPKAN TERIMAKASIH.JANGAN LUPA YA UNTUK MENINGGALKAN PESAN DI BUKU TAMU

09 April 2012

Ini Tips Dari Sutan Bhatoegana Jika Presiden SBY Ingin Hemat

        Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mencanangkan gerakan penghematan agar APBN-P 2012 sehat pasca pembatalan kenaikan BBM. Menurut Anggota Komisi VII Bidang Energi DPR-RI, Sutan Bhatoegana langkah penghematan pemerintah akan efektif apabila menerapkan 2 program penghematan. Apa saja?

 "Program penghematan pertama yaitu program konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) itu penting karena subsidi minyak sangat besar dan membebani anggaran sementara gas pasokan kita berlimpah dan murah," kata Sutan kepada detikFinance seusai kunjungan kerja dari Medan, Sumatera Utara, Minggu (8/4/2012).

Kedua, kata Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat ini, program penghematan listrik melalui sistem komputerisasi, dimana nantinya proses penghematan dijalankan melalui sistem komputer.

"Saya sudah lihat langsung cara kerjanya pada saat ke Medan tadi. Disana mereka bikin listrik secara komputerisasi jadi lampu atau alat elektronik sudah diatur kapan mati dan nyalanya, bahkan lampu milik teman saya aja bisa menghemat hingga 50% dengan menggunakan sistem tersebut," ungkapnya.

Dikatakan Sutan, dirinya yakin apabila dalam 2-3 bulan sistem ini bekerja dengan baik, langkah selanjutnya tinggal disosialisasikan ke seluruh wilayah Indonesia agar penghematan ini bisa segera terealisasi.

"Saya yakin kalau kedua program penghematan ini berjalan, maka hasilnya akan sangat efektif khususnya menghemat keuangan negara dalam memberikan subsidi energi yang tiap tahun angkanya terus membengkak," tukasnya.

Sebelumnya, gerakan yang dicanangkan Presiden SBY ini menuai kritikan, salah satunya dari Pengamat Kebijakan Publik Andrinof Chaniago mengatakan program gerakan semacam ini hal yang sudah direncanakan beberapa tahun lalu, namun belum terealisasikan sampai sekarang.

"Ini kan setahun apa 2 tahun lalu kan sudah diprogram, tandanya pemerintahan ini nggak efektif," kata kepada detikFinance (8/4/12).

Andrinof menilai pemerintah kurang serius untuk merealisasikan hal ini, yang seharusnya sudah berjalan sejak tahun-tahun lalu. Kurangnya persiapan dari sistem yang baik menjadi salah satu alasan program ini jalan ditempat. "Ini berarti nggak disiapkan sistemnya," tambahnya.

Lebih lanjut lagi, Andrinof menambahkan bahwa semua pihak pemerintahan harus ikut berkontribusi dalam program penghematan ini, dimulai dari
pemerintah daerah sampai pemerintah pusat.

Ia juga berharap pemerintah tidak terus menerus mengumbar janji terkait rencana penghematan nasional ini, karena menurutnya rakyat akan bosan apabila terus menerus hanya mendengar janji tanpa ada realisasi.

"Itu janji yang kesekian kalinya, seharusnya sampaikan evaluasi dari janji yang dulu dibuat. Ide baru tidak akan dipercaya," tegas Andrinof.

0 comments:

ATAS KUNJUNGANNYA SAYA UCAPKAN TERIMAKASIH.JANGAN LUPA YA UNTUK MENINGGALKAN PESAN DI BUKU TAMU